Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Sebuah Penelitian di Hong Kong Berhasil Temukan Kombinasi Obat Oral Baru untuk Cegah Covid-19

Jakarta -  Peneliti Hong Kong menemukan kombinasi obat baru yang dapat mengobati Covid-19 yang diberikan secara oral. Obat antivirus spektrum luas ini berpotensi untuk memfasilitasi pengobatan di rumah dan mengurangi beban di rumah sakit, menurut para peneliti. Para peneliti dari Universitas Hong Kong mengevaluasi penggunaan gabungan obat-obatan yang digunakan secara klinis, koloid bismuth subcitrate (CBS) dan N-acetyl cysteine (NAC), dan menemukan bahwa terapi koktail - kombinasi dua atau lebih obat - menekan siklus replikasi virus, mengurangi muatan infection (virus lots) di paru-paru dan memperbaiki pneumonia yang diinduksi virus dalam design infeksi hamster, menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal Chemical Scientific research. Kombinasi "CBS +3 NAC" juga menekan replikasi jenis virus corona lain termasuk infection corona terkait sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), menurut para peneliti, dikutip dari The Straits Times, Kamis (27/1). Bagi sebagian besar pasien de

Sebuah Penelitian Mengatakan Dosis Keempat Vaksin Pfizer Kurang Efektif Melawan Varian Omicron

Jakarta -  Penelitian di Rumah Sakit Pusat Kedokteran Sheba Israel mengungkapkan suntikan dosis keempat vaksin Covid-19 Pfizer memang meningkatkan antibodi tubuh melebihi suntikan ketiga namun itu belum cukup untuk mencegah penularan varian Omicron. Rumah sakit Israel itu sudah memberikan suntikan uji coba booster kedua kepada staf mereka dan mempelajari dampak dari suntikan vaksin Pfizer itu kepada 154 orang setelah dua pekan. Sementara 120 orang lainnya disuntik dengan vaksin Moderna dan efeknya sedang diamati setelah satu pekan, kata Direktur Uni Penyakit Menular Gili Regev-Yochay. Uji coba ini dibandingkan dengan sekelompok orang yang tidak mendapat suntikan keempat. Mereka yang diberi vaksin Moderna sebelumnya sudah mendapat tiga suntikan vaksin Pfizer, kata pihak rumah sakit, seperti dilansir laman South China Morning Article, Selasa (18/1). "Suntikan keempat memberikan antibodi yang sedikit lebih tinggi setelah suntikan ketiga. Tapi ini mungkin belum cukup untuk melawan Om