Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Berikut Harga Pil Covid-19 Paxlovid Buatan Pfizer di Amerika Serikat

Jakarta -  Food and Drug Administration (FDA) merestui izin penggunaan darurat (EUA) Paxlovid milik Pfizer. Paxlovid merupakan obat berbentuk pil telan pertama yang mudah diminum untuk mengobati COVID-19. Pil Paxlovid dari Pfizer adalah pil anti-COVID-19 kedua yang efektif setelah Molnupiravir. Pil Molnupiravir sebelumnya dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck Sharp and also Dohme. Obat ini efektif mengurangi risiko rawat inap dan kematian sekitar setengahnya. Mengutip GoodRx Health and wellness, Paxlovid dapat digunakan untuk orang dewasa dan anak-anak berusia marginal 12 tahun dan berat very little 40 kg atau lebih. Pfizer sebelumnya mengeklaim pil buatannya berhasil mencegah perawatan rumah sakit dan kematian bagi pasien gejala berat hingga 89 persen. Paxlovid adalah kombinasi dari dua pil anti-viruses dental: Nirmatrelvir dan Ritonavir. Kedua obat bekerja sama untuk membantu mencegah rawat inap dan kematian akibat COVID-19. COVID-19 dan cara kerja Paxlovid Virus Corona SARS-Co

Pemerintah Italian Perpanjang Status Darurat Covid-19 Sampai 3 Maret 2022

Jakarta -  Italia memperpanjang standing darurat COVID-19 hingga 31 Maret 2022. Selama masa darurat ini, seluruh pendatang terutama dari Uni Eropa wajib menjalani tes dan dinyatakan negatif sebelum keberangkatan. Selain itu, mereka yang belum divaksin harus menjalani karantina lima hari pada saat kedatangan. Sebelumnya Italia menerapkan condition darurat COVID-19 sejak Januari. Rencananya, jika tidak ada kendala keadaan darurat berakhir pada Desember ini. Akan tetapi, munculnya varian Omicron membuat Italia harus memperpanjang status darurat COVID-19. Dikutip dari Reuters, Rabu (15/12), situasi COVID-19 di Italia masih belum membaik. Kasus harian terus terjadi dengan penambahan di atas 10 ribu kasus. Terbaru pada Selasa (14/12), kasus harian bertambah 20.677. Sedangkan kematian bertambah 120 orang. Sementara jumlah kasus varian Omicron, tercatat ada 27 orang. Secafra kumulatif, kini jumlah kasus positif COVID-19 di Italia mencapai 5.258.886 orang dengan rincian 135.049 meninggal dunia

Agar Tak Mengalami Wasir Ada Baiknya Anda Hindari Mengejan Saat BAB

Healthek -  Ketika kita mengalami konstipasi dalam buang air besar, kita cenderung mengejan saat mencoba melakukannya. Hal ini ternyata bisa menjadi penyebab munculnya wasir atau ambeien pada seseorang. Dokter spesialis bedah dari Universitas Udayana, dr. Heru Sutanto K, SpB menyarankan Anda tidak mengejan saat buang air besar (BAB) agar tidak wasir tak muncul yang bisa ditandai keluarnya benjolan di anus. "Jangan mengejan, kuncinya ( agar tak kena wasir )," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan beberapa waktu lalu dilansir dari Antara. Mengejan biasanya dilakukan seseorang saat mengeluarkan feses atau kotoran yang keras. Agar ini tak terjadi, Heru menyarankan Anda melakukan gaya hidup sehat termasuk konsumsi makanan mengandung serat, mengurangi daging merah. "Kalau kita makan serat, sayuran tidak tercerna masuk ke usus besar berusaha mengimbangi efek penyerapan air oleh usus besar sehingga konsistensi feses lembek tidak keras," tutur dia. Selain itu, berusahalah

Beberapa Tanda Depresi Pada Remaja yang Harus Cepat Disadari Oleh Orang Tua

Jakarta -  Perubahan state of mind yang terlalu cepat merupakan sebuah hal yang sangat khas dari remaja. Kondisi ini kadang membuat mereka merasa dikucilkan dan tidak dapat mengikuti lingkungan sekitarnya. Perubahan mood yang terjadi pada remaja ini tak jarang bisa berdampak munculnya depresi. Hal ini tentu bisa berdampak buruk jika tidak diselesaikan secara cepat. Kondisi ini kadang kala luput dari perhatian orangtua. Ketika hal ini terjadi, seharusnya orangtua sudah menyadarinya lebih awal agal tidak terjadi masalah lebih lanjut pada putra mereka. Ketika depresi dibiarkan berlarut-larut, masalah ini bakal bisa berdampak bahkan hingga ke perkembangan mereka. Dilansir dari Healthek , berikut sejumlah tanda depresi pada remaja yang harus disadari orang tua. Tanda Emosional yang Muncul 1. Mudah marah, sedih, merasa kosong, dan beranggapan bahwa hidup tidak berarti 2. Kehilangan minat dalam hal olahraga, hobi, atau kegiatan yang biasanya mereka nikmati. Menarik diri dari teman-teman dan k

Penelitian Mengatakan Penggunaan Media Sosial Berlebihan Bisa Jadi Penyebab Munculnya Depresi

Jakarta -  Pada saat ini, dalam kesehariannya, banyak orang tidak bisa menjauhi penggunaan media sosial. Baik untuk mencari informasi terbaru atau berkomunikasi dengan teman, penggunaan media sosial ini lumrah dilakukan tiap hari. Walau praktis, media sosial ini juga bisa menimbulkan berbagai permasalah pada seseorang. Penelitian terbaru menemukan bahwa media sosial memiliki hubungan dengan terjadinya depresi pada seseorang. "Hubungan antara media sosial dengan kesehatan psychological sudah menjadi bahan bagi banyak perdebatan," terang dr. Roy Perlis, direktur dari Facility for Speculative Drugs as well as Diagnostics di Massachusetts General Hospital, Boston dilansir dari Healthek . Penelitian terbaru ini menyoroti hubungan antara penggunaan media sosial dan munculnya depresi pada sekitar 5.400 orang dewasa. Pada awal penelitian, seluruh partisipan diketahui sama sekali tidak memiliki permasalahan depresi ini. Dalam rentang waktu 12 bulan, melalui berbagai survei diketahui b