Ketua Umum PDIP Megawati Mengatakan Perlunya Kerjasama Semua Negara Untuk Hadapi Perubahan Iklim

Jakarta Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meresmikan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi. Sistem supaya masyarakat Indonesia memiliki budaya mitigasi bencana alam.

"Dengan ini secara resmi pengaktifan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini saya buka dengan resmi," ujar Megawati saat peluncuran sistem yang digelar DPP PDIP secara daring, Rabu (4/8).

Presiden Kelima RI ini mengungkit perubahan iklim yang terjadi akibat pemanasan international. Maka itu, ia berharap semua pihak sadar untuk melakukan pencegahan dini dampak bencana alam. Ini juga merespons prediksi yang disampaikan Presiden Amerika Serikat Joe biden bahwa Jakarta akan tenggelam 10 tahun ke depan.

Megawati mengingat kembali pertemuan mantan Wakil Presiden Amerika Serika Al Gore. Megawati sepakat, untuk menangani perubahan iklim ini butuh kerja sama semua negara.

"Satu hal yang harus dilakukan agar calamity itu bisa diatasi, seluruh negara di dunia kompak menurunkan emisi karbon. Saling bekerja sama untuk mengurangi, mencegah," kata Megawati.

Megawati juga sering kali menyampaikan masalah lingkungan dan pemanasan worldwide kepada Presiden Joko Widodo. Isu ini diakui sulit untuk disampaikan kepada masyarakat. Namun, Megawati tidak akan bosan menyampaikan pesan tersebut.

"Jadi supaya didengarkan oleh warga PDI Perjuangan dimanapun mereka berada. Saya sekali lagi ingin mengatakan bahwa jangan hanya didengarkan, harus dilaksanakan," ucap Presiden Kelima RI ini.

Sementara itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa dengan peluncuran ini, maka PDIP akan membangun sistem informasi yang terintegrasi dengan BMKG. Seluruh struktur PDIP di seluruh Indonesia, akan terhubung, serta terlibat aktif dalam menyebarkan informasi peringatan dini dari BMKG.

"Setiap tanggal 26 setiap bulannya, kita itu melaksanakan simulasi tanggap bencana. Nanti di tiap pelatihan itu kita ujicobakan informasi bencana. Katakanlah jika ada sinyal bencana, bagaimana di 10 detik word play here, kita harus terlatih mempersiapkan diri agar siap menghadapi bencana," jelas Hasto.

Dengan ini, PDIP akan meminta kader di daerah untuk membangun sistem peringatan ini sesuai konteks kemampuan wilayahnya masing-masing.

"Entah dengan alarm system, atau dengan kentongan, yang penting bagaimana peringatan bencana ini bisa segera disebarluaskan," kata Hasto.

Dalam acara ini, hadir juga jajaran DPP PDIP lainnya, seperti Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Ribka Tjiptaning, Sadarestuwati, dan Sukur Nababan. Secara digital hadir Eriko Sotarduga, Mindo Sianipar, Sri Rahayu, Utut Adianto, Hamka Haq, Rudianto Tjen, Ahmad Basarah, Yanti Sukamdani, dan Yasonna Laoly.

Hadir juga sejumlah kepala daerah dari PDI Perjuangan, di antaranya Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Turut hadir Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala BNPP Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berhenti Merokok Pada Saat Berkendara Motor di Jalan Karena Bisa Membahayakan Pengendara Lainnya

Sebuah Penelitian Mengatakan Dosis Keempat Vaksin Pfizer Kurang Efektif Melawan Varian Omicron

Penelitian Mengatakan Penggunaan Media Sosial Berlebihan Bisa Jadi Penyebab Munculnya Depresi